Protein dan asam
a. Pengertian
protein
Protein
merupakan makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling
berikatan dengan ikatan kovalen di antara gugus a-karboksil asam amino dengan
gugus a-amino dari asam amino yang lain. Ikatan di antara asam amino disebut
ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida
disebut polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sejumlah
rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan
residu asam amino.
b. Pengertian
asam
Asam
(yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia
yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil
dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton
(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
(ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).
Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat
merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat
kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai
benar-benar bersih.
Berbagai
definisi asam yaitu :
1. Istilah
"asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal
yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa
Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan
rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat
tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius,
Brønsted-Lowry, dan Lewis.
2. Arrhenius
Menurutnya, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium
(H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh
Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut
dalam air.
3. Brønsted-Lowry menurutnya, asam adalah pemberi proton kepada
basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup
zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
4. Lewis
Menurutnya, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang
dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung
hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida.
Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum,
suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling
rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi,
HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun
bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry
merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman
suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat
terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan
tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan
keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
Sistem
asam/basa berbeda dengan reaksi redoks; tak ada perubahan bilangan oksidasi
dalam reaksi asam-basa. Sifat-sifat Secara umum, asam memiliki sifat sebagai
berikut:
1. Rasa:
masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan:
asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila
asamnya asam pekat.
3. Kereaktifan:
asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. Hantaran
listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.
Sifat
kimia
Dalam
air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang
berperan sebagai basa, HA + H2O ↔ A- + H3O+ Tetapan asam adalah tetapan
kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air.
Asam
kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di
kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka
untuk asam klorida (HCl) adalah 107. Asam kuat memiliki derajat ionisasi 1.
Meskipun
demikian, tingkat keasaman asam kuat berbeda-beda. Berikut adalah tingkat
keasaman asam kuat dari yang paling kuat(paling asam): Aqua Regia: campuran
H2SO4 dengan HNO3. HNO3, H2SO4, Asam halida(kecuali HF), HI>HBr>HCl, Asam
oksi halogen, HXO4>HXO3>HXO2>HXO
Asam
kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF,
relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan
oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3,
H2SO4, dan HClO4.
Asam
lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A-
terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan;
asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 ×
10-5. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.
Larutan
asam lemah dan garam dari basa konjugatnya membentuk larutan penyangga.
Sejarah
Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine Lavoisier, secara
keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier
mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan
asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia tidak mengetahui
komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah
yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti "pembentuk
asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan
ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada
tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut harus ditinggalkan.
Kimiawan
Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy, berkeyakinan bahwa semua asam
mengandung hidrogen. Kimiawan Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan
ini untuk mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya pada
tahun 1884.
Pada
tahun 1923, Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari
Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian
dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh
Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses
transfer pasangan elektron.
Penggunaan
asam Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan
karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman"
(pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah,
seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan
berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang
disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida
maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam
juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan
dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.
Sumber
:
http://www.wikipedia.com
No comments:
Post a Comment
Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :