Friday, April 14, 2017

CITRA DIGITAL

B. CITRA DIGITAL
1.      Cara perolehan dan karakteristiknya.
a.       Bagaimana citra digital diperoleh;
·         Foto grafik
·         Penarikan multispektral
b.      Tiap baris (larik) pada gambar yang dihasilkan terdiri atas sekumpulan sel-sel penyusun gambar yang disebut piksel (pixel) kependekan dari picture elemant.
c.       Tiap pixel mewakili satu luasan tertentu
d.      Proses kerja pelarik tidak dapat di lepaskan dari proses kerja komputer, karena tipe data yang dihasilkanpun biasanya harus diolah dengan komputer.
e.       Kemampuan komputer ( menuggu sensor bekerja dalam 8 bit. Bit merupakan satuan terkecil informasi yang mengirimkan ada tidaknya arus yang masuk)
f.       Mengingat bahwa komputer merupakan media elektronik yang dipakai merupakan basis binar (0 dan 1).
g.      Nol (0) berarti mati, satu (1) berarti hidup.
h.      Informasi yang ditransfer disimpan didalam komputer.
sistem 1 BIT
0
mati (hitam)
1
hidup (putih)
sistem 2 BIT
0=0
0 = hitam
0=1
1 = abu-abu gelap
1=0
2 = abu-abu terang
1=1
3 = putih






2.      Bagaimana sitra digital disimpan
a.       Informasi dengan basis 8 bit di simpan dalam bentuk bite.
b.      Bite merupakan satuan informasi yang terdiri atas 8 bit. Untuk 8 bit (1 bit) tiap data (pixel), akan disimpan dalam bite yang terpisah.
c.       Dengan kata lain tiap 1 pixel akan disimpan sebagai 1 byte. Nilai 1 kilobyte = (1 kb) sama dengan nilai 20 = 2.
d.      Sistem raster dikenal sebagai sistem penyampaian data citra yang sederhana, namun batas tempat.
e.       Digunakan sebagai sensor multisaluran.
f.       Dihasilkan beberapa citra yang menggunakan objek yang sama, namun menyajikan variasi nilai pixel.
·         Band sequential (BSQ)
·         Band interleaved (BIL)
·         Band interleaved by pixel (BIP)
·         Run length enceding (RLE)
g.      Band sequential (BSQ)
Format BSQ, citra yang dihasilkan dari setiap saluran disimpan sebagai berkas (file) yang terpisah. Urutan penyimpanan data dilakukan mulai dari baris pertama saluran 1, baris kedua, baris ketiga, … baris terakhir. Data ini disimpan sebagai sebagai file saluran 1. Dilanjutkan dari baris pertama untuk saluran 2 hingga baris terakhir pula. Jadi, jika terdapat 3 saluran maka dihasilkan 3 berkas citra.
Contoh; saluran 1

0
1
2
3
4
5
6
0
A
A
A
A
A
A
A
1
A
A
A
B
B
B
B
2
B
B
B
C
C
C
C
Maka file saluran 1 ;
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
B
B
B
B
B
C
C
C
C
Contoh; saluran 2

0
1
2
3
4
5
6
0
A
A
A
A
A
B
B
1
B
B
B
C
C
C
C
2
C
D
D
D
D
D
D
Maka file saluran 2;
A
A
A
A
A
B
B
B
B
B
C
C
C
C
C
D
D
D
D
D
D
 Dan seterusnya.
h.      Band Interleaved by Line (BIL)
Format BIL, penyimpanan dilakukan dari baris pertama saluran pertama yang dilanjutkan dengan baris pertama pada saluran 2 lalu dilanjutkan dengan baris pertama pada saluran 3, begitu seterusnya sebanyak jumlah saluran yang dimiliki. Setelah itu, dilanjutkan dengan baris kedua saluran 1 dan seterusnya seperti pola pada baris pertama. Begitu seterusnya sampai baris terakhir pada saluran terakhir. Seluruh data citra disimpan sebagai satu berkas.
Contoh; saluran 1

0
1
2
3
4
5
6
0
A
A
A
A
A
A
A
1
A
A
A
B
B
B
B
2
B
B
B
C
C
C
C
Contoh ; saluran 2

0
1
2
3
4
5
6
0
A
A
A
A
A
B
B
1
B
B
B
C
C
C
C
2
C
D
D
D
D
D
D
Maka filenya adalah;
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
B
B
A
A
A
B
B
B
B
B
B
B
C
C
C
C
B
B
B
C
C
C
C
C
D
D
D
D
D
D
dan seterusnya.
i.        Band Interleaved by pixel (BIP)
Format BIP, penyimpanan tipe ini ada kemiripan dengan tipe BIL yang berbasis baris (line) hanya saja basisnya ialah per piksel. Penyimpanan dimulai dari piksel pertama pada saluran 1 yang dilanjutkan dengan piksel pertama pada saluran dua lalu begitu seterusnya sampai pada saluran terakhir. Dilanjutkan dengan piksel kedua pada saluran pertama dan dilanjutkan sama dengan pola pada piksel pertama sebelumnya.  Serupa dengan BIL, seluruh data citra disimpan sebagai satu berkas.
Contoh; saluran 1
 9
5
9
2
5
4
5
6
2
2
1
3
9
2
4
7
1
9
7
1
4
7
2
1
2
3
6
9
1
1
2
1
Contoh; saluran 2
 2
4
1
6
3
5
5
6
9
9
4
5
2
1
1
9
3
5
8
1
4
9
4
2
1
4
5
5
6
3
2
4
Maka filenya;
9
2
5
4
9
1
2
6
5
3
4
5
5
5
6
6
2
9
2
9
1
4
3
5
9
2
2
1
4
1
7
9
1
3
9
5
7
8
1
1
4
4
7
9
2
4
1
2
2
1
3
4
6
5
9
5
1
6
1
3
2
2
1
4

j.        Run-length Encoding (RLE )
Pada ketiga format sebelumnya, yaitu BSQ, BIL, dan BIP hanya mengalami perubahan sistematika cara penyimpanan data citra multisaluran tanpa ada perubahan ukuran (jumlah byte) data. Format RLE, memberikan kelebihan berupa jumlah byte citra yang dapat dimamaatkan tanpa mengurangi kandungan informasinya. Prinsip penyimpanannya ialah dengan mengekspresikan  kembali jumlah piksel yang berurutan dengan nilai yang sama sebagai satu pasangan nilai. Ilustrasinya ialah apabila pada satu baris pelarikan terdapat beberapa piksel dengan nilai sama maka nilai-nilai ini tidak perlu berulang kali disimpan sebagai byte terpisah sehingga apabila kenampakan objek pada citra relatif homogen akan dapat disimpan dengan lebih efisien dan ukuran byte yang lebih kecil.
k.      Resolution merupakan mendeteksi objek bersolving power atau berdaya besar.
l.        Resolution dibagi menjadi 4 bagian;
·         Resolution radiometrik
·         Resolution temporal
·         Resolution spetral
·         Resolution spasial
m.    Resolusi radiometrik
Merupakan ukuran sensitivitas sensor untuk membedakan aliran radiasi (radiation flux) yang dipantulkan atau diemisikan suatu objek oleh permukaan bumi.
n.      Resolusi Temporal
Merupakan frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang sama (revisit). Seperti Landsat TM yang mempunyai ulangan setiap 16 hari, SPOT 26 hari dan lain sebagainya.
o.      Resolusi spektral, Merupakan dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitif  terhadap sensor.
p.      Resolusi spasial

Merupakan ukuran terkecil dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi yang bisa dibedakan dengan bentuk permukaan di sekitarnya, atau sesuatu yang ukurannya bisa ditentukan. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi (recognize) dan menganalisis suatu objek di bumi selain mendeteksi (detectable) keberadaannya.

No comments:

Post a Comment

Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :