Monday, March 26, 2018

SIKLUS FOSFOR

SIKLUS FOSFOR
1.      Pengertian fosfor
            Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan dikarena semua makhluk hidup membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel. Daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer.  Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat.
            Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mill dalam Effendi 2003).  
            Senyawa anorganik fosfat dalam air laut umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% lagi dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Hutagalung et al, 1997).
            Siklus Fosfor merupakan siklus biogeokimia yang unik, karena fosfor merupakan gas yang sangat sedikit dan tidak ada faktor biotik yang dapat memberi masukan fosfor yang baru ke ekosistem. Permukaan bumi yang paling banyak mengandung fosfor adalah laut, sedimen air tawar dan tanah. Fosfor organik banyak yang terbuat dari daur ulang bahan organik (tumbuhan atau biomassa mikroba) yang telah mati kemudian menjadi sumber utama fosfor yang tersedia untuk organisme.
2.      Siklus Fosfor
Siklus fosfor yaitu;
1.      Fosfor masuk ke ekosistem terutama dari proses pelapukan batuan.
2.      Pemasukan fosfor dari pelapukan bergantung dari mineralogi parent material, iklim, dan usia lanskap.
3.      Batuan kapur di laut mengandung kadar fosfat yang tinggi dan siap melapuk
4.      Siklus internal fosfor di ekosistem memerlukan pemutusan ikatan dengan zat organik untuk menghasilkan bentuk yang dapat larut dalam air dan dapat diserap oleh mikroba dan tanaman.
5.      Proses dekomposisi yang memecah zat organik membuat ikatan C-O-P mengalami serangan enzimatik.
6.      Kandungan fosfor tanah yang rendah mebuat tanaman dan mikroba menanam nitrogen dalam enzim untuk mendapatkan fosfor.
7.      Akar tumbuhan dan asosiasi mikorizanya (fungi) memproduksi fosfatase yang memutus ikatan ester dalam zat organik untuk melepaskan fosfat (PO43-).
8.      Biomassa mikroba merupakan gudang penyimpanan yang penting bagi keberadaan fosfor terutama di ekosistem dengan tanah asam.
9.      Fosfor tidak mengalami reaksi oksidasi-reduksi dalam tanah, dan tidak mengalami fase gas ataupun menjadi bagian dari atmosfer.
10.  Reaksi di alam yang mengontrol keberadaan fosfor sebagian besar merupakan reaksi geokimia dibandingkan reaksi biologis.
11.  Secara teoritis, pH tanah menentukan kondisi fosfor di dalam tanah.
12.  Semakin ringan bentuk fosfat (H2PO4-) maka semakin mudah berpindah di dalam tanah dan mudah didapat oleh tumbuhan dan mikroba.
13.  Pada pH rendah, fosfor dapat diserap ke permukaan tanah liat dan oksidasi besi dan alumunium. Pada pH tinggi, fosfat bergabung dengan dengan Ca untuk membentuk monocalcium, dicalcium, dan tricalcium phosphat. Karena reaksi presipitasi yang terjadi pada pH tinggi dan rendah, fosfor tersedia dalam kisaran sempit, yaitu pada pH sekitar 6,5.Ikatan fosfor yang kuat ke zat organik atau ke mineral tanah menyebabkan kehilangan fosfor sebesar 90 % yang terjadi ketika run-off permukaan dan erosi partikel fosfat yang melebihi peresapannya ke dalam air tanah.
            Dua pertiga dari fosfor terlarut yang memasuki air tanah sehingga kurang reaktif dengan mineral tanah. Produktivitas ekosistem akuatik sangat berpengaruh terhadap penambahan fosfat karena sedikit penambahan ke air tanah dapat menimbulkan perubahan besar ke fungsinya.


1 comment:

Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :