LAMUN (SEA GRASSES)
1.
Pengertian
Lamun
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan
berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar
rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat berbeda dengan rumput laut (algae)
(Wood et al. 1969; Thomlinson 1974; Askab 1999). Lamun dapat ditemukan di
seluruh dunia kecuali di daerah kutub. Lebih dari 52 jenis lamun yang telah
ditemukan. Di Indonesia hanya terdapat 7 genus dan sekitar 15 jenis yang
termasuk ke dalam 2 famili yaitu : Hydrocharitacea ( 9 marga, 35 jenis ) dan
Potamogetonaceae (3 marga, 15 jenis). Jenis yang membentuk komunitas padang
lamun tunggal, antara lain : Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila
ovalis, Cymodoceae serulata, dan Thallasiadendron ciliatum Dari beberpa jenis
lamun, Thalasiadendron ciliatum mempunyai sebaran yang terbatas, sedangkan
Halophila spinulosa tercatat di daerah Riau, Anyer, Baluran, Irian Jaya,
Belitung (Nyabaken, 1992).
2.
ciri-ciri lamun
- Toleransi terhadap kadar garam lingkungan.
- Tumbuh pada perairan yang selamanya terendam.
- Mampu bertahan dan mengakar pada lahan dari hempasan ombak dan arus.
- Menghasilkan polinasi hydrophilous ( benang sari yang tahan terhadap kondisi perairan)(Hadi Endrawati, 2000)
3.
Manfaat
Lamun
Secara ekologi, kebun lamun
mempunyai beberapa fungsi penting di daerah pesisir. Lamun merupakan sumber
utama produktivitas primer di perairan dangkal di seluruh dunia dan merupakan
sumber makanan penting bagi banyak organisme (dalam bentuk detritus).
Selanjutnya mereka berfungsi menstabilkan dasar-dasar lunak dimana kebanyakan
spesies tumbuh, terutama dengan sisten akar yang padat dan saling menyilang dan
Penstabilan dasar oleh akar ini sangat kuat serta mampu bertahan dalam topan
badai sekalipun. Sebaliknya, sistem ini dapat melindungi banyak organisme. Jadi
terdapat banyak hewan umum yang dijumpai di kebun lamun, tetapi tidak
berhubungan dengan tingkatan makanan secara langsung. Kebun lamun berperan juga
sebagi tempat pembesaran bagi banyak spesies yang menghabiskan waktu dewasanya
dilingkungan lain. (Nyabaken, JW. 1992).
No comments:
Post a Comment
Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :