Thursday, March 16, 2017

DESKRIPSI Nerita Sp



"Nerita Sp"

1.      Deskripsi Nerita Sp

Secara taksonominya, hewan ini merupakan kelas gastropod yang mendiami substrat berbatu. Nerita adalah genus gastropod laut memiliki insang dan operculum, dari famili Neritidae, genus Nerita yang ditemukan di seluruh perairan dunia dimana diperkirakan ada 184 spesies yang ada pada genus. Secara sistematis dari sumber yang ada dipaparkan taksonominya sebagai berikut.
  Kingdom: Animalia – Linnaeus, 1758
     Subkingdom: Bilateria – (Hatschek, 1888) Cavalier-Smith, 1983
      Branch: Protostomia – Grobben, 1908
           Infrakingdom: Lophotrochozoa
                 Superphylum: Eutrochozoa
                      Phylum: Mollusca – (Linnaeus, 1758) Cuvier, 1795
                          Class: Gastropoda – Cuvier, 1795
                                  Subclass: OrthogastropodaPonder & Lindberg, 1996
                                  Superorder: Neritaemorphi – Koken, 1896
                                   Order: Neritimorpha – Cox & Knight, 1960
                                   Superfamily: Neritoidea – Rafinesque, 1815
                                   Family: Neritidea – Rafinesque, 1815
                            Subfamily: Neritinae
              Genus: Nerita – Linnaeus, 1758
              Spesieas: Nerita Sp

Nerita merupakan siput dengan bentuk primitive. Secara morfologi Nerita Sp terdiri dari cangkang sebagai pelindung, bentuk cangkang yang berbentuk asimetri dan silinder akibat mengalami torsi yaitu peristiwa memutarnya cangkang beserta mantel, rongga mantel dan massa visceral sampai 180o berlawanan arah jarum jam terhadap kaki dan kepala. Tubuhnya pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama yaitu: (1) kepala berfungsi kaki, (2) mantel terdiri termasuk cangkang, rongga mantel (mantle cavity), dan massa visceral.  Kaki muscular sebagai organ digunakan untuk bergerak Kebanyakan gastropoda, utamanya untuk merayap, melekat, atau meliang.  Anatomi spesies Nerita Sp terdiri dari atas kepala diamana terdapat organ pengindera (tentakel dan mata).  Di dalam rongga cangkang yang terletak antara antara kepala-kaki dengan mantel adalah rongga mantel, dimana ctenidium, osphradium, anus, nephridioporedan external genitalia berada.  Massa visceral berada pada bagian posterior yang berisi alat reproduksi (gonat), kelenjar pencernaan, hati, ginjal, dan bagian system alimentary. 

Cara makan gastropoda beraneka ragam, ada diantara spesies yang bersifat predator, pemakan bangkai, penyaring dan pemakan serasa.  Demikian pula dengan habitatnya yang beraneka ragam, mereka mulai hidup pada perairan lingkungan laut ( asin-payau), distribusinya mulai dari daerah litoral hingga dasar perairan dalam. Secara spesifik spesies Nerita terdiri dari sepasang insang bipectinate, cangkang dan operculum, dan memiliki alat kelamin yang terpisah. proses pembuahan (fertilisasi) Nerita terjadi secara internal.  Mengidentifikasi jenis kelamin Nerita dapat dilakukan degan cara melihat munculnya penis yang berbentuk segi tiga di sebelah kanan tentakelnya. 

Secara umum kebaradaan Nerita sudah di eksploitasi sebagai salah satu sumber makanan, sebagai koleksi hiasan aquarium. Karena sifatnya yang tidak mobile dan cendrung diam menghadapi badai, sehingga spesies dari komunitas ini sering dijadikan sebagai bio-indikator untuk kondisi perairan.  Dengan semakin besarnya dampak eksploitasi spesies-spesies dari Nerita, maka perlu berbagai pengkajian untuk meningkatkan pengetahuan kita terhadap spesies ini, salah satu diantaranya mengenai aspek ekologinya.

2.      Distribusi Nerita Sp
Penyebaran jenis dari Nerita Sp hamper dapat ditemukan di setia perairan dengan salinitas laut estuaria (payau), dan juga ditemukan di perairan tawar. Dimana hamper seluruh spesies ini ditemukan di perairan tropis (perairan hangat), dan ada beberapa ditemukan di perairan dengan suhu dingin. Beberapa sumber telah banyak mempublikasikan komunitas dari spesies Nerita Sp ini, dengan penyebaran ada pada sepanjang perairan caribian dan pasifik Ocean.

Kondisi perairan dengan pantai/ substrat berbatu menjadi media mereka melekatkan diri. Kepulauan tropis dan kondisi perairan hangat dan kelimpahan bahan organic dan makanan yang tersedia sepanjang tahun mengakibatkan ditemukannya beragam sepsis dari komunitas ini. Untuk Nerita Sp sendiri yang banyak ditemukan dan tersebar disemua perairan dengan kondisi dan suspense (sumber makanan) yang belimpah, dari sumber yang ada ditemukan beberapa komunitas sebagai berikut ;
1).N. albicilla, 2)N. chamaeleon, 3)N. costata, 4)N. fulgurans ;  5)N. funiculata, 6)N. grossa, 7)N. hindsii ,8)N. histrio, 9)N. incerta, 10)N. insclupta, 11)N. litterata, 12)N. lineata, 13)N. polita, 14)N. scobricosta, 15)N. striata, 16)N. tessellate, 17)N. undata, 18)N. maura, 19)N. maxima, 20)N. ocellata, 21)N. oleagina, 22)N. patuta, 23)N. signata, 24)N. spengleriana, 25)N. undata, 26)N. undulata, 27)N.exuvia, 28)N. planospira, 29)N. violacea, 30)N. polita, 31)N. reticulata, 32)N.Plicata.

3. Model adaptasi dan habitat nerita Sp
a. Habitat
Spesies Nerita Sp pada umumnya ditemukan secara berkelompok/bergerombol dengan populasi yang beragam dan berada dalam jumlah besaran juga ukuran waktu dan kondisi berbeda pula. Spesies ini membentuk koloni sebagai komunitas yang mendiami daerah pantai-pantai berbatu terutama pada zona tengah sampai tertinggi dari intertidal,hingga pada daerah atas (supralitoral)yang masih dipengaruhi oleh pasang surut dan juga pada rataan karang (reef flats). Berdasarkan habitat perairan Komunitas ini dapat dijumpai pada perairan dengan zona berbeda (laut, payau dan tawar). Beberapa fropil media melekat dari spesies Nerita Sp pada Gambar 4 berikut ini.

Pada daerah supralitoral komunitas ini dapat ditemui dengan ciri khasnya menepel, baik pada akar, batang dan daun pada vegetasi yang tumbuh (terbenam dan tumbuh di daratan) di daerah tersebut sebagai bentuk migrasi akibat tingginya muka air laut. Seperti halnya pada spesies N. scrobricosta yang ada pada pantai dengan substrat lumpur ditantai dengan komunitas bergerombol dengan populasi komunitas yang relative rendah. Kondisi lingkungan/substrat berlumpur merupakan media yang labil akibat adanya pengadukan  pada saat pasang dan surut, menyulitkan untuk tetap eksis. Tingginya bahan tersuspensi menyulitkan dalam proses pernapasan spesies ini. Pada kondisi surut penyinaran matahari pada daerah terpapar menyebabkan hanya sebagian spesiesnya dapat besaptasi pada kondisi yang ekstrim. Daerah dengan tinggi bahan tersuspensi dengan salinitas yang relative rendah mengakibatkan Nerita Sp yang bersifat euryhaline menjadi batasan melimpahnya komunitas ini pada derah tersebut.
3.      Adaptasi
Adanya perbedaan lokasi menakiabatkan adanya  bentuk adaptasi morfologi dari spesies-spesies dari Nerita seperti pada pantai berbatu di daerah tropis (perairan hangat) berbeda dengan spesies-spesies dari Nerita di daerah temperate, hal ini dapat dilihat pada motif dan pewarnaan pada cangkang. Dimana di wilayah tropis memiliki warna dan mitif yang bervariatif sedangkan di daera lintang tinggi dengan suhu dingin justru warna cangkang gelap/hitam kegiatan mencari makan aktif dilakukan di malam hari dan kondisi air tidak dalm keadaan pasang (menggenang) karena sifatnya sebagai scafenger. Hal ini dilakukan untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi.  Kondisi pasang surut dan lama dari priodiknya mengharuskan Nerita Spmemiliki kemampuan adaptasi untuk hidup dimana kondisi yang selalu tergenang dan terpapar oleh sinar matahari.
Adanya kondisi ini memberi tekanan kondisi ekstrim (baik itu suhu udara maupun air), penguapan, dan gelombang yang datang secara periodik. Sehingga ada beberapa modipikasi adaptasi terhadap kondisi ini, diantaranya ; 1). Komunitas bergerombol, kondisi ini bertujuan untuk mengurangi penguapan.  2). Menempel pada substrat keras dengan medan sulit atau teknik thermoregulation.  Hal ini dilakukan untuk menyiasati sinar matahari terabsorsi yang ada sepanjang hari, terutama untuk daerah tropis, 3). Mengisi lubang-lubang pada substrat berbatu di daerah intertidal bertujuan menghindari infasi predator dan tekanan fisik. 4) mengembangan alat sensor kondisi lingkungan, mungkin digunakan sebagai pendeteksi kondisi yang member sinyal baik untuk aktif mencari makan dan melakukan aktifitas lainnya, tehnik ini disebut sistem  Endogenous.

4.      Cara makan dan predasi
Spesies-spsies dari Nerita Sp merupakan kelompok hewan herbivora.  kelompok pemakan alga filamentus cyanobacteria, dan filamentus alagae hijau(tumbuhan) dari diatom dan serasah yang menumpuk di daerah intertertidal. Makanan yang ditemukan saat aktif mencari makan, makanan di hancurkan dengan jalan mencabi/memotong makanan dengan radulanyaSpesies ini juga sering disebut sebagai grazing di perairan bagi biota lain, meskipun kasusnya tidak memutuskan rantai/siklus yang mejadi makanannya.
Bangkai dari spesies Nerita Sp berupa cangkang merupakan bukti adanya keterlibatannya dalam rantai makan, pemangsa  adalah kelompok kepiting laut  dan kelompok dari filu echinodermata. Cangkang cangkang yang tersisa tersebut masih memiliki pungsi bagi oeganisme lain  sebagai rumah dan tempat berlindung komunitas lain, bahkan mempengaruhi fase reproduksi beberapa spesies intertidal.


Sumber :

Nontji A. 2006. Tiada Kehidupan di Bumi Tanpa Keberadaan Plankton. LIPI Jakarta


Campbell, C. R dan LYN Schmidt. 2001. Molluscs and Echinoderms from the Emily Bay Settlement Site, Norfolk Island. Australian Museum, Supplement 27 (2001): 109–114.

Osorio, C dan V. Cantuarias. 1989. Vertical Distribution of Mollusks on the Rocky Intertidal of Easter Island. University of Hawaii Press.

No comments:

Post a Comment

Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :