Thursday, March 16, 2017

MORFOLOGI IKAN CAKALANG ( Thunnus Sp )



MORFOLOGI IKAN CAKALANG ( Thunnus Sp )

Morfologi ikan sangat berhubungan dengan  habitat ikan tersebut di perairan dan pengenalan  struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan  yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri  yang mudah dilihat, diingat dalam mempelajari  dan mengidentifikasi ikan. Bentuk luar ikan seringkali mengalami  perubahan dari sejak larva sampai dewasa  misalnya dari bentuk bilateral simetris pada saat  masih larva berubah menjadi asimetris pada saat  dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau  merupakan pola tingkah laku yang khusus.

Ciri-ciri morfologi cakalang yaitu tubuh berbentuk fusiform, memanjang dan agak bulat, tapis insang (gill rakes) berjumlah 53- 63 pada helai pertama. Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah. Pada sirip punggung yang pertama terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari lemah pada sirip punggung kedua diikuti oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip anal diikuti dengan 7-8 finlet. Badan tidak bersisik kecuali pada barut badan (corselets) dan lateral line terdapat titik- titik kecil. Bagian punggung berwarna biru kehitaman (gelap) disisi bawah dan perut keperakan, dengan 4-6 buah garis-garis berwarna hitam yang memanjang pada bagian samping badan .Termasuk ikan yang hidup pada perairan Laut lepas namun dekat dengan garis pantai. Ikan-ikan muda sering masuk ke dalam teluk atau pelabuhan. Gerombolannya terbentuk bersama spesies lain, terdiri dari 100 sampai 5.000 ekor. Bagian tubuh ikan mulai dari anterior sampai posterior berturut­ – turut adalah :
1) Kepala (caput) : bagian tubuh mulai dari ujung  mulut sampai bagian belakang operculum.
2) Tubuh (truncus) : bagian tubuh mulai dari Batas akhir operculum nnsampai anus.
3) Ekor (cauda) : dari anus sampai bagian ujung sirip ekor.


Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup. Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal (fusiform). Penampang tubuh ideal tersebut ditunjukkan pada Gambar di atas.

Cakalang memiliki tubuh yang padat, penampang bulat, lateral line melengkung ke bawah tepat di bawah sirip punggung kedua, sirip dada pendek dan berbentuk segitiga. Warna tubuh pada saat ikan masih hidup adalah biru baja (steel blue), tingled dengan lustrous violet di sepanjang permukaan punggung dan intensitasnya menyusut di sisi tubuh hingga ketinggian pada pangkal sirip dada. Sebagian dari badannya termasuk bagian abdomen, berwarna putih hingga kuning muda, garis-garis vetikal evanescent muda tampak di bagian sisi tubuhnya pada saat baru tertangkap.

Jenis ikan cakalang secara normal adalah heteroseksual yaitu dapat dibedakan atas penentuan jenis kelamin jantan dan betina. Sesuai dengan pertumbuhan, maka ikan cakalang di bagi ke dalam enam tingkatan ekologi, yaitu:
1. Tingkat larva dan post larva, yaitu untuk ikan yang panjang kurang dari 15 mm.
2. Prajuvenil, yaitu ikan yang berukuran antara tingkatan post larva dengan tingkatan dimana ikan mulai diusahakan secara komersial.
3. Juvenil, yaitu ikan muda yang ada di perairan neritik dengan ukuran 15 cm.
4. Adolescent, yaitu ikan muda yang menyebar dari perairan neretik ke tengah lautan mencari makan.
5. Spawners, yaitu ikan yang sudah mencapai kedewasaan kelamin (seksual).
6. Spent fish, yaitu ikan yang sudah pernah memijah.

Ukuran ikan cakalang di berbagai perairan dunia pada saat pertama kali memijah/ matang gonad adalah berbeda. Dalam perkembangannya, cakalang akan
mencapai tingkat dewasa pada tahap ke empat. Pada tahap ini cakalang dapat mencapai panjang 39.1 cm untuk jantan dan 40.7 untuk yang betina. Ikan cakalang mulai memijah ketika panjang sekitar 40 cm dan setiap kali memijah dapat menghasilkan 1.000.000 – 2.000.000 telur. Cakalang memijah sepanjang tahun di perairan ekuator atau antara musim semi sampai awal musim gugur untuk daerah subtropis. Masa pemijahan akan menjadi semakin pendek dengan semakin jauh dari ekuator. Cakalang umumnya berukuran 40-80 cm dengan ukuran maksimum 100 cm.

sumber :
Setiyawan, A., Setiya, T. H., dan Wijopriono. 2013. Perkembangan hasil tangkapan per upaya dan pola musim penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Prigi, Provinsi JawaTimur). Jurnal Depik. ISSN 2089-7790. Vol. II, No. 2 : 76-81. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi SDI,  Jakarta.

Simbolon, D. 2010. Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui Analisis Suhu Permukaan Laut dan Hasil Tangkapan di Perairan Teluk Palabuharatu. Jurnal Mangrove dan Pesisir. ISSN: 1411-0679. Vol. X, No. 1 : 42-49. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

No comments:

Post a Comment

Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :