TIPE-TIPE
LARVA
A.
Larva Planktotrofik
v Memproduksi
banyak telur yang kecil (cadangan kuning telur kecil per telur) menetas menjadi
larva yang berenang bebas , ketika menjadi plankton perlu makanan untuk
mengembangkan dan menjalani metamorfosis
v Struktur
makan dan sistem pencernaan yang terspesialisasi di setiap masanya
v Memmpunyai
silia yang digunakan untuk penggerak dan makan
v Durasi
perkembangan larva - panjang (satu minggu sampai beberapa bulan)
v Larva
tersebar di lebih dari jarak yang sangat jauh dalam kolom air
v
Mampu menunda metamorfosis jika cocok substrat
tidak ditemukan.
Keuntungan dari
perkembangan larva planktotrofik
v Sejumlah
besar anakan dapat diproduksi sesuai dengan jumlah energi yang diberikan
v Jangkauan
geografis dari larva planktotrofik adalah lebih besar dari larva lesitotrofik
v
Penyebaran dapat memastikan bahwa perusakan
habitat lokal tidak akan menyebabkan kepunahan
B. perkembangan
larva lesitotrofik - pelagis
v
Produksi sebagian besar telur (cadangan kuning
besar per telurnya), menetas menjadi larva yang berenang bebas tetapi plankton
tidak membutuhkan makanan di dalam rangka untuk mengalami metamorfosis
v
Belum makan dan belum ada sistem pencernaan
v
Silia hanya digunakan untuk penggerak
v
Durasi perkembangan larva - pendek (jam sampai
beberapa hari)
v
Larva tersebar melalui jarak pendek
Keuntungan dari
perkembangan larva lesitotrofik :
v
Menghabiskan waktu untuk menjadi plankton lebih
sedikit sehingga sedikit kesempatan untuk dimakan.
v Tidak tergantung pada plankton untuk makanan
v Menetap di habitat yang tepat di dekat induk
C. Perkembangan larva Lesithotrophic nonpelagic
(bentik)
v Produksi telur sebagian besar diperam (breeding) atau
pelepaskan sebagai juvenil. Tidak ada fase larva berenang bebas panggung ketika
mereka menetas mereka disebut sebagai juvenil
v Tidak ada fase makan dan sistem pencernaan
v Durasi perkembangan larva - bervariasi
v Larva tersebar melalui jarak yang pendek
v Kematian larva berkurang sampai nol
D. planktotrofik Fakultatif (pelagis)
v Memproduksi banyak telur kecil, menetas menjadi larva
berenang bebas, di fase plankton tidak perlu makan untuk berkembang dan
mengalami metamorfosis, jika ia makan maka ia berkembang lebih cepat dan
menghasilkan juvenil yang lebih besar dibandingkan jika tidak diberi makan.
v Struktur makan khusus dan sistem pencernaan hadir
v Durasi perkembangan larva - pendek
v Larva tersebar di jarak yang sangat jauh di kolom air
v Mampu menunda metamorfosis jika substrat yang cocok
tidak ditemukan
Keuntungan dari planktotrophy fakultatif
v Tidak tergantung pada plankton untuk makanan
v Durasi pendek periode larva mengurangi risiko dimakan
Strategi Perkembangan Larva
Larva planktotrofik :
v Keuntungan : larva yang dihasilkan banyak, fase
planktonik tergantung cadangan makanan, semakin banyak cadangan makanan
penyebaran semakin luas
v Kelemahan : makanannya sangat bergantung plankton dan
dapat dimangsa predator
Larva Lesitotrofik :
v Keuntungan : kemungkinan dimangsa sangat kecil,
bergantung pada nutrisi tambahan
Kelemahan : kemampuan menyebar sangat kecil, lebih
sedikit jumlah telur dan larva yang dihasilkan
Larva Bentonik :
v Keuntungan : kematian akibat dimangsa predator tidak
ada
v Kelemahan : dispersi tidak ada, jumlah telur yang
dihasilkan sedikit
v Pada daerah tropik, hampir semua larvanya memiliki
tipe planktotrofik.
v Larva organisme bentik, yang dilepaskan akan mencari
substrat yang sesuai untuk menempel selanjutnya melakukan metamorfosis menjadi
dewasa dan selanjutnya membentuk komunitas.
v Larva ikan (nekton), memiliki pola distribusi vertikal
dengan mengikuti pola migrasi hariannya
v Faktor yang mempengaruhi pola distribusi larva ikan
(nekton) : faktor tingkah laku seperti pergerakan berdasarkan waktu dan cahaya;
faktor-faktor fisik seperti sirkulasi air pasang surut, suhu, salinitas, turbiditas
dan faktor ketersediaan makanan
No comments:
Post a Comment
Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :