LAPORAN
PRATIKUM METEOROLOGI LAUT
DINAMIKA
AWAN YANG TERJADI DI STASIUN BANDARA PATTIMURA AMBON
Nama : Robinson
NIM : 2014 64 002
PRODI : Ilmu Kelautan
Manejemen
Sumberdaya Perairan
Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan
UNIVERSITAS
PATTIMURA
AMBON
2017
DINAMIKA
AWAN YANG TERJADI DI STASIUN BANDARA PATTIMURA
AMBON
Angin
sangat berperan penting terhadap pergerakan suatu awan, dimana angin mampu
memindahkan masa awan di udara yang mempunyai berat lebih dari ratusan ton
bahkan lebih, tergantung dengan jenis awan yang terdapat di suatu wilayah dan
juga Ada tiga hal penting yang menyangkut
sifat angin yang harus kita ketahui yaitu: Kekuatan angin, Arah angin, Kecepatan angin.
sifat angin yang harus kita ketahui yaitu: Kekuatan angin, Arah angin, Kecepatan angin.
1. Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan
angin berbanding lurus dengan
gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak
15 meridian (111 km).
gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak
15 meridian (111 km).
2. Arah angin
Arah
angin murupakan suatu pergerakan perpindahan ataupun tekanan yang di tandai
dengan adanya masa udara yang bergerak dari yang tekanan terbesar ke tekanan
terkecil, tekanan masa udara juga akan di pengaruhi oleh topografi dan letak
geografis suatu wilayah.
3. Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi.
Molekul-molekul udara mempunyai
kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan
gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi yng bulat ini
menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin dekat ke arah kutub.
kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan
gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi yng bulat ini
menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin dekat ke arah kutub.
Pada pratikum yang dilakukan di
statiun bandara pattimura yang dilakukan dengan cara pengamatan yang secara
lansung serta mendokumentasi salah satu jenis awan guna untuk mendeksripsikan
dan pengaruh yang menyebabkan terjadi fenomena-fenomena yang terjadi di
lapangan serta memahi secara lansung terkait dengan awan yang terjadi saat itu.
Pengamatan dilakukan pada tanggal 18
januari 2017, tepatnya hari senin pada pukul 11:15 WIT s/d. setelah
dilakukannya pratikum pengenalan alat-alat BMKG di statiun bandara pattimura
serta di dampingi oleh dosen pengemban mata kuliah meteorogi laut.
Pada pengamatan yang dilakukan oleh
kelompok 2, kami melihat adanya fenomena
awan yang bergerak dan berubah bentuk serta warna dari waktu ke waktu. Hasil
dari pengamatan kami bahwa pada awan yang kita lihat merupakan awan cumulus
yang di perkirakan tidak jauh dari bumi disamping itu juga kami melihat awan
cirrus yang kelihatan halus dan berserat, seperti
berbentuk seperti bulu burung. Berdasarkan pengetahuaan kami ternyata awan ini sangat jauh dari permukaan bumi.
berbentuk seperti bulu burung. Berdasarkan pengetahuaan kami ternyata awan ini sangat jauh dari permukaan bumi.
Dinamika awan yang kita amati dengan
menggunakan skla waktu 5 menit untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi
pada awan tersebut. Adanya perubahan yang signifikan yang terjadi, berawal dari
perubahan bentuk awan cumulus yang semakin memudar dan berserakan serta tidak
padat seperti sedia kala, selanjunya selang waktu 5 menit lagi awan cumulus
samakin menghilang dari bentuk asalnya, tak lama kembali lagi sesuai dengan
batas waktu yang di tentukan ada pergerakan awan culumus lainnya yang mengisi
kekosongan awan tersebut dan terjadi perubahan warna yang awalnya putih menjadi
putih bercambur kehitaman walaupun hitamnya tidak terlalu mencolok.
Dilihat dari komposisi awal awan
culumus pada awal pengamatan, awan ini terjadi perubahan komposisi, dimana awan
ini menjadi lebih padat dan semakin besar. Maka dari pengamatan ini kami lebih
yakin bahwa awan bergerak adanya faktor angin dan tekanan masa udara bergerak
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah sehingga menjadi pergerakan angin.
Maka dapat dilihat seperti gambar di
bawah ini :
Hal yang mendasari bahwa awan sering
kita lihat setiap hari, tapi jarang kita memahami dan tidak keinginan tahuan
dengan fenomena yang terjadi di lingkungan kita. Maka dari pratikum ini, apa
yang di anggap tidak penting, akan tau bagaimana kita tahu mengenai lingkungan
kita.
Sebagai acuan :
a. Awan
cirrus
Awan
Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat,
berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak
dapat menimbulkan hujan. Cirrus memiliki ketinggian sekitar (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selaluterdiri dari kristal-kristal es.
berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak
dapat menimbulkan hujan. Cirrus memiliki ketinggian sekitar (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selaluterdiri dari kristal-kristal es.
b. Awan
cumulus
cumulus yaitu awan yang bentuknya
bergumpal-gumpal
(bunar-bundar) dan dasarnya horizontal. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat. ,pada ketinggian 500
m–1500 m
(bunar-bundar) dan dasarnya horizontal. Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat. ,pada ketinggian 500
m–1500 m
DAFTAR
PUSTAKA
Basri M. 2003. Dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim. Gramedia
Bambang Nianto Mulyo, M.Ed, Purwadi
Suhandini, M.Si, Kurikulum 2004,
Geografi
1, Solo: Tiga Serangkai.
Bayong Tjasyono, Dr, Klimatologi Umum,
Bandung: FMIPA - ITB, 1999.
Totok Gunawan, Dr, dkk, Kurikulum
2004, Fakta dan Konsep Geografi 1,
Bandung: Ganeca Exact
Bandung: Ganeca Exact
No comments:
Post a Comment
Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :