LAPORAN
PRATIKUM AVERTEBRATA AIR
FILUM
ECHINODERMATA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
: KELOMPOK III
ROBINSON
TRIVANNO
JAN
KHENG
SAMPADA
FRANS
BATSIRA
BERTI
RAMBAEL
ILMU
KELAUTAN
MENEJEMEN
SUMBERDAYA PERAIRAN
PERIKANAN
DAN ILMU KELAUTAN
AMBON
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan LAPORAN PRATIKUM AVERTEBRATA AIR
dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Laporan ini berisikan
tentang FILUM MOLUSCA yang terdapat di pantai Mahalatu.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Laporan ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat terbatas. Oleh karena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Ambon,
28 November 2016
Penyusun
Kelompok III
DAFTAR
ISI
Hal
Caver
Kata Pengantar…………………………………………………………………….. i
Daftar isi…………………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………….. 1
Tujuan……………………………………………………………………………… 1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Dasar Teori…………………………………………………………………………. 2
BAB
III METODOLOGI
Waktu dan Tempat………………………………………………………………... 5
Alat dan Bahan……………………………………………………………………. 5
Prosedur Kerja…………………………………………………………………….. 6
BAB
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil………………………………………………………………………………... 7
Pembahasan………………………………………………………………………… 8
BAB
V PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………… 14
Saran……………………………………………………………………………….. 15
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus: lunak) merupakan
hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya yang lunak dilindungi oleh cangkang.
Meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik
selomata. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput
panjangnnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk tubuh bulat telur. Namun ada
yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18meter, seperti
cumi-cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang,
ikan, udang, ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya diair tawar, dilaut dan
didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit (maskoeri, 1992).
Reproduksi umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia,
namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai
berikut: sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu, kerang, kerang
hijau, bekicot/siput; perhiasan misalnya tiram mutiara. Adapun yang melatar
belakangi dilakukannya praktikum kali ini adalah untuk mengamati morfologi dan
anatomi dari spesies-spesies yang mewakili mollusca, mendeskripsikan dan
menyusun klasifikasinya.
I.2 Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
mengamati habitat, ciri dan jenis, serta mengidentifikasi dan mengklasifiksikan
phylum molusca pada suatu area pengamatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Mollusca merupaka filum terbesar dari kingdom animalia.
Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu
gastropoda, pelecypoda, dan cephalopoda. Yang pertama yaitu gastropoda,
gastropoda adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau
kakinya. Misalnya siput air (Lymnaea sp),
remis (Curbicula javanica), dan
bekicot (Achatia fulica). Hewan ini
memiliki ciri-ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.
Gastropoda bergerak dengan lambat menggunakan kakinya. Gastropoda dapat terdiri
dari sepasang tentakel yang panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung
tentakel yang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.
Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.
Gastropoda akuatik bernafas dengan ingsang sdangkan gastropoda dapat bernafas
menggunakan rongga mantel (Mukayat, 1989).
Fillum mollusca merupakan salah satu
anggota hewan invertebrata. Anggota fillum ini antara lain adalah remis, tiram,
cumi-cumi, ottopus dan siput. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya mollusca
memiliki kelimpahan spesies terbesar disamping arthopoda. Ciri umum yang
dimiliki mollusca adalah tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen
kecuali monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala
yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot
yang secara umum digunakan untuk bergerak, dinding tubuh sebelah dorsal meluas
menjadi satu pasang atausepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi
mantel adalah mensekresikan cangkang dan melengkapi rongga mantel yang
didalamnya berisi insang (Yusminah, 2007).
Reproduksi umumnya mollusca
menguntungkan bagi manusia, namun ada juga yang merugikan. Peran mollusca yang
menguntungkan bagi manusia antara lain adalah sebagai berikut: sumber makanan
berprotein tinggi, misalnya tiram batu Aemaeba
sp. kerang Anadera sp. kerang
hijau Mytilus viridis, Tridacna sp.
sotong Sepia sp. cumi-cumi (Loligo sp.) remis (corbicula javanica) dan bekicot (achatina fulica). Sebagai perhiasan, misalnya tiram mutiara (pinctada margaritifera) (Jasin, 1992).
Lubang anus dan eksketori umumnya
membuka kedalam rongga mantel. Saluran penceraan berkembang baik. Sebuah rongga
bakal yang umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Esophagus
merupakan perkembangan dari syomodeum yang umumnya merupakan daerah pertengahan
saluran pencernaan yaitu hati. Sedangkan daerah posterior saluran pencernaan
terdiri atas usus panjang yang terakhir dengan anus. Memiliki sistem peredaran
darah dan jantung. Jantung dibedakan atas aurikel dan ventrikel. Meskipun
memiliki pembuluh darah namun darah biasanya mengalami sirkulasi ruang terbuka.
Darah mengandung homosianin, merupakan pigmen respirasi (Sugiarti, 2005).
Mollusca memiliki rumah secara umum
berbentuk spesial, kaki untuk merayap. Bentuk kepala jelas, dengan tentakel dan
mata. Dalam ruang bukal (pipi) terdapat radula (pita bergigi). Pernapasan
dengan insang, paru-paru atau keduanya. Hidup dilaut, di air tawar, dan
didarat. Memiliki kelamin terpisah atau hermaprodit, ovipar atau ovovivipar.
Contoh: bekicot (Helix aspersa), siput
laut (Fissurella sp.) dan siput air
tawar (Lymnaea javanica), (Melania sp) (Suwignyo,
2005).
Tidak semua hewan mollusca memiliki
cangkok. Anggota jelas Aplacorphora tidak memiliki cangkok, sedangkan kelas
chepalopoda juga tidak memiliki sangkok atau jika ada mereduksi, pada mollusca
lainnya cangkok terlihat nyata dan berfungsi penting yaitu penyokong tubuh
molluscca yang lunak dan menjaga dari serangan predator (Jutje, 2006).
Coelenterata fillum mollusca
merupakan salah satu anggota hewan invertebrata. Anggota fillum ini antara lain
adalah remis, tiram, cumi-cumi, octopus dan siput. Berdasarkan kelimpahan
spesies terbesar disamping arthropoda. Ciri umum yang dimiliki mollusca adalah
tubuhnya bersimetris bilateral, tidak bersegmen, kcuali monoplacopora, memiliki
kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuhnya terdapat
kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak, dinding tubu sebelah
dorsal meluas menjadi satu pasang lipatan yaitu mantel atau palium. Fungsi
mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang
didalamnya berisi insang. Lubang anus dan eksketori umumnya membuka kedalam
rongga mantel. Saluran pencernaan berkembang baik. Sebuah rongga bakal yang
umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Memiliki sistem
peredaran darah dan jantung (Rusyana, 2011).
Pernapasann digunakan dengan insang
atau paru-paru, mantel atau oelha bagian epidermis. Alat ekskresi berupa
ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral,
ganglion visceral, dan ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali
saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dam pembuahan
internal atau eksternal (Campbel, dkk: 2003).
Berdasarkan simetris tubuh, ciri
kaki dan cangkoknya, mollusca dibagi menjadi tujuh kelas, yaitu:
1. Aplacophora, mollusca dengan bentuk
tubuh seperti cacing, tidak mempunyai kepala, kaki maupun cangkang. Contoh: Chaetoderma sp.
2. Monoplacophora, mollusca purba
dengan cangkang berbentuk kerucut. Contoh: Neupilinae
galateae.
3. Polyplacophora, ditandai oleh adanya
8 buah lempengan cangkang dengan banyak serabut-serabut insang yang berlapis,
tubuh bilateral simetris. Contoh: Chitan
sp.
4. Scaphopoda, cangkangnya memanjang,
berbentuk seperti tanduk yang terbuka dikedua ujungnya, mantel berbentuk tubus,
kaki silindris atau kerucut, insang tidak ada, kepala tanpa mata. Contoh: Dentalium sp.
5. Gastropoda, mollusca bercangkang
tunggal, walau ada yang tanpa cangkang. Ciri-cirinya: kepala terlihat jelas,
memmpunyai satu atau dua pasang tentakel dengan sepasang diantaranya bersifat
retraktil dan dilengkapi dengan sebuah mata pada ujungnya. Gastropoda
berdasarkan organ pernapasannya terbagi menjadi 3 ordo: prosobranchia,
opisthobrachia dan pulmonata.
6. Chephalopoda, cirinya bercangkang
internal atau tanpa cangkang, tubuhnya tertutup oleh mantel yang tebal. Mata
berkembang dengan baik terutama pada loligo. Mulut dilengkapi dengan dua buah
rahang yang terbuat dari kitin, berbentuk dari catut dan dikelilingi oleh 8-10
tentakel.
7. Pelecypoda (bilvalvia), mempunyai
cangkang setangkap (bilvalvia) dengan variasi bentuk maupun ukurannya. Tidak
memiliki kepala maupun mulut, kaki berbentuk seperti kapak, insang tipis dan
berlapis-lapis terletak diantara mantel. Kedua cangkang dapat dibuka dan ditutup
dengan cara mengencangkan dan mengendorkan otot aduktor dan reduktornya
(Kimball, 2004).
Familly veneridae merupakan salah satu family dalam kelas
bilvalvia dengan anggota terbanyak dan paling beragam. Menurut Harte (1998)
veneridae terdiri atas kurang lebih 500 spesies yang hidup diperairan laut dan
payau. Anggota familli ini banyak dimanfaatkan, yaitu untuk dikonsumsi
dagingnya (Poutiers, 1998).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakanya praktikum ini adalah
sebagai berikut :
Di
lapangan :
Hari
/ Tanggal : Sabtu / 19 November 2016
Waktu : Pukul 08. 00 – selesai
Tempat : Daerah Liliboy ( Pantai Mahalatu )
Di laboratorium :
Hari
/ Tanggal : Rabu / 23 November 2016
Waktu : Pukul 13. 00 – 14.00 WIT.
Tempat : Laboratorium Avertebrata
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum
adalah sebagai berikut:
Di lapangan :
a. Alat
- Sarung Tangan
- Toples
- Papan oles
- Alat Tulis Menulis
- Tali transek
b. Bahan
-
Alcohol 70 %
Di laboratorium
a. Alat
- Papan oles
- Alat Tulis Menulis
- Penggaris
- Alat pembedah ( Pingset )
b. Bahan
-
Sampel Molusca
3.3 Prosedur kerja
Adapun prosedur
kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah:
Di lapangan :
1.
Mengobservasi
lokasi atau kawasan yang akan di lakukan pengamatan
2.
Mengamati
habitat, ciri-ciri dan bentuk Phylum Molusca
3.
Mengambil
sampel Phylum Molusca
4.
Memasukkan
sampel ke dalam toples
Di laboratorium :
Mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menggambar
bagian-bagian serta mencatat habitat dan ciri-ciri sampel Phylum Molusca yang
ditemukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil
pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
No
|
KLASIFIKASI
|
GAMBAR
|
1
|
KELAS GASTROPODA
|
|
Kingdom : Animalia
|
||
Phylum
: Molusca
|
||
Kelas
: Gastropoda
|
||
Ordo
: Archaeogastropoda
|
||
Family
: Turbinidae
|
||
Genus
: Turbo
|
||
Spesies
: Turbo marmoratus
|
||
Nama umum : Siput batu laga
|
||
2
|
KELAS BIVALVIA
|
|
Kingdom : Animalia
|
||
Phylum
: Molusca
|
||
Kelas
: Bivalvia
|
||
Ordo
:
|
||
Family
:
|
||
Genus
: Anadara
|
||
Spesies
: Anadara sp
|
||
Nama umum : Kerang
|
4.2 Pembahasan
1. KLAS GASTROPODA
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster =
perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat
gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea
sp.), remis (Corbicula javanica),
dan bekicot (Achatia fulica).
Morfologi
:
Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar
dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak lambat
menggunakan kakinya, sebagian besar
memiliki cangkok dan berbentuk kerucut terpilin (spiral) yang berputar kekanan
(dekstral), sisanya berputar kekiri (sinistral). Beberapa tidak memiliki
cangkang dan disebut siput telanjang.
Gastropoda terdiri dari
sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk
mengetahui gelap dan terang. Sedangkan
pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang,
sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
Habitat moluska terdapat di air tawar,
laut dan darat. Bentuk tubuh moluska
jika larva bilateral simetris, sedangkan dewasa mengalami pembelokan membentuk
lingkaran. Perut yang digunakan untuk berjalan memiliki otot disebut kaki. Kaki
bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir guna mempermudah
gerakan. Perut yang digunakan untuk berjalan berotot, disebut “kaki”. Kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk
menghasilkan lendir guna mempermudah gerakan. Jika hewan ini berjalan, akan
meninggalkan bekas dari lendirnya yang mengering.
Kepala
terletak di depan. Di kepala terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang
tentakel pendek. Pada tentakel panjang terdapat bintik mata (tidak disebut
maka, karena memang bukan mata seperti mata manusia) yang berfungsi untuk
membedakan gelap dan terang. Coba amati bintik mata bekicot, yang berbintik
kehitaman. Tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau.
Anatomi
:
Sistem
pencernaan dimulai dari mulut di bagian depan, di dalam mulut terdapat lidah
perut (radula) untuk “memarut” tumbuhan. Selanjutnya terdapat kerongkongan
(esofagus), kemudian lambung (ventrikulus), usus (intestinum) yang berbelok ke
depan lagi dan berakhir di anus. Anus terletak di mantel berdekatan dengan
kepalanya. Di dekat lambung terdapat hati yang berwarna kecoklatan. Hati
melingkar-lingkar menuju ke cangkang dan mengikuti belitan cangkang. Gastropoda
umumnya herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan).
Gastropoda
bernapas menggunakan lapisan mantel yang berubah fungsi menjadi paru-paru
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Sistem pengeluaran (ekskresi)
menggunakan alat pengeluaran cair yang disebut nephridia. Sistem saraf terdiri
dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh saraf. Inderaanya berupa mata,
statosit (alat keseimbangan), organ peraba, dan kemoreseptor (reseptor kimia). Gastropoda bersifat hermafrodit
tetapi melakukan perkawinan silang. Maksudnya, hewan ini melakukan perkawinan
dengan hewan lain bukan dengan dirinya sendiri. Sel telur dan spermatozoa
dihasilkan oleh satu organ yaitu ovotesis. Jadi ovarium (penghasil ovum) dan
testis (penghasil sperma) menjadi satu. Pemasakan sperma dan ovum tidak dalam
waktu yang bersamaan. Pada saat kopulasi, sperma diaslurkan ke vas deferens
kemudian dimasukkan ke vagina pasangannya dengan perantaraan penis yang
dikeluarkannya. Ovum yaang dihasilkan ovotestes keluar ke saluran telur
(oviduk) untuk di buahi sperma hewan lain.
2. KLAS BIVALVIA
Morfologi
& Anatomi
1.
Paling luar adalah cangkang yang berjumlah
sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.
2.
Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat
sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel
terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya
air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
3.
Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua
pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
4.
Kaki pipih, bila akan berjalan kaki
dijulurkan ke anterior.
5.
Dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat
dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran, dan
alat ekskresi (ginjal).
Fungsi Struktur Tubuh :
1.
Kaki
berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir
2.
Rongga
mantel berfungsi sebagai jalan masuknya air
3.
Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal
dan bagian ventral. Pada bagian torsal terdapat:
4.
Gigi sendi, sebagai poros ketika katup
membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup
5.
Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup
bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal
6.
Umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.
Cangkang
kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dari luar kedalam sebagai berikut:
a.
Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan
gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga
sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di
sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam
karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
b.
Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan
terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang
berasal dari materi organik yang dihasilkan oleh tepi mantel.
c.
Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang
tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. Merupakan lapisan mutiara
yang dihasilkanolehseluruhpermukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang
ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan
dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu
memancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan
mutiara.
7.
Anus
sebagai sistem ekskresi
8.
Insang
sebagai alat pernafasan
Ciri –
ciri umum :
1.
Kaki berbentuk
kapak / pipih
2.
Terdapat
2 cangkang
3.
Antara
cangkang dihubungkan oleh ligament
4.
Tidak
berkepala
5.
Mulut
dirongga dilengkapi oleh labial palpus
6.
Tak
berahang / radula
7.
Air
dan makanan masuk melaui sifon
8.
Pemakan
suspense
9.
System saraf kerang terdiri dari 3 pasang
ganglion yang saling berhubungan:
a. ganglion
anterior terdapat di sebelah ventral lambung
b. ganglion
pedal terdapatpada kaki
c. ganglion
posterior terdapat disebelah ventral otot aduktor posterior.
10. Chomata : 34 buah
Cara
Hidup Kerang:
1.
Cangkang berjumlah dua (sepasang) ada di
bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian
posterior (punggung). Adanya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang
dapat membuka dan menutup. Pada umumnya Bivalvia hidup di perairan baik air
tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk
membentuk cangkangnya.
2.
Jika
ada benda asing yang ada di luar tubuh, seperti butiran pasir atau suatu
parasit, yang secara tidak sengaja masuk kedalam cangkang maka akan disimpan
dalam suatu kantong kecil dalam mantel. Dimentel banyak disekresikan nekreas
oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi
partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan
nakreas itu telah menjadi mutiara.
3.
Makanan kerang berupa hewan kecil yang
terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
4.
Alat pernapasan kerang berupa insang dan
bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung
banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian
mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari
cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di
dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran
darah sudah agak lengkap dengan pembuluh darah terbuka.
5.
System pencernaan dari mulut sampai anus.
Reproduksi
Kerang :
Perkembangbiakan kerang secara kawin. Umumnya berumah dua
dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang menjadi
larva glosidium yang terlindung oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang
dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain,
misalnya pada ikan.
Sel telur yang telah matang akan dukeluarkan dari
ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruaga
suprabranchial. Disini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan
oleh hewan jantan. Sel telur yang telah dibuahi berkembamg mejadi larva
glochidium. Larva ini ada beberapa jeis ada yang memiliki alat kait dan ada
pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada
ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista Setelah beberapa haroi kista tadi akan
membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.
Lahirlah kerang muda.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan identifikasi
sampel phylum Molusca dapat dismpulkan sebagai berikut :
Mollusca merupaka filum terbesar
dari kingdom animalia. Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan
tipe cangkang, yaitu gastropoda, pelecypoda, dan cephalopoda. Yang pertama
yaitu gastropoda, gastropoda adalah kelompok hewan yang menggunakan perut
sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya siput air (Lymnaea sp), remis (Curbicula
javanica), dan bekicot (Achatia
fulica). Hewan ini memiliki ciri-ciri khas berkaki lebar dan pipih pada
bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak dengan lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda dapat terdiri dari sepasang tentakel yang panjang dan sepasang
tentakel pendek.
Mollusca memiliki rumah secara umum
berbentuk spesial, kaki untuk merayap. Bentuk kepala jelas, dengan tentakel dan
mata. Dalam ruang bukal (pipi) terdapat radula (pita bergigi). Pernapasan
dengan insang, paru-paru atau keduanya. Hidup dilaut, di air tawar, dan didarat.
Memiliki kelamin terpisah atau hermaprodit, ovipar atau ovovivipar.
Berdasarkan
simetris tubuh, ciri kaki dan cangkoknya, mollusca dibagi menjadi tujuh kelas,
yaitu:
1.
Aplacophora
2.
Monoplacophora
3.
Polyplacophora
4.
Scaphopoda
5.
Gastropoda
6.
Pelecypoda
(bivalvia)
7.
Chephalopoda
Adapun jenis - jenis spesies yang
kami dapatkan yang dapat mewakili setiap kelas dari Phylum ini adalah siput
batu laga (Gastropoda) kerang (Kelas bivalvia)
5.2 Saran
Adapun saran
kami yaitu agar
praktikum membawa lebih banyak spesimen agar organisme yang diamati lebih
banyak dan bahan yang dibawa adalah bahan yang masih segar agar kita bisa
mendapatkan hasil pengamatan yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Widowati .2008. Analisa
kualitatif reproduksi kerang kipas-kipas. www.ijms.undip.ac.id/.../263-analisa-kualitatif-reproduksi-kerang-kipas-kipas-amusium-sp-dari-weleri-kendal-jawa-tengah.( di akses tgl 24 November)
Aldrich. 1982. http://www.newworldencyclopedia.org/entry.( di akses tgl 24 November)
No comments:
Post a Comment
Nama :
Alamat E-mail :
Pesan :